Monday, March 27, 2017

'Mulut Neraka' Kawah Batagaika Kuak Kehidupan 200 Ribu Tahun Lalu




Elin Yunita Kristanti

berita unik - Kawah Batagaika muncul tiba-tiba, dari tanah yang robek di bekas hutan yang kerontang, ketika pohon terakhir tumbang ditebas demi pembangunan jalan pada tahun 1960-an.



Warga setempat tak berani mendekat, mengiranya sebagai pintu masuk 'dunia lain' di bawah tanah yang konon dihuni makhluk-makhluk mengerikan. Lainnya menduga, lubang yang menganga itu 'mulut neraka'.
Apalagi, gaduh mengiringi pembentukannya. Dari arah Kawah Batagaika kerap terdengar gemuruh misterius atau suara mirip ledakan.
Anggapan mistis terus beredar di kalangan warga, hingga akhirnya ilmu pengetahuan menawarkan jawaban.
Para ahli mengatakan, fenomena yang terjadi di Republik Sakha atau Yakutia, Rusia terjadi akibat lelehnya permafrost atau tanah beku -- yang mengubah es di bawah permukaannya menjadi lumpur dan gas metana yang dilepaskan.



Kian lama lubang itu makin merekah, tumbuh 10 hingga 30 meter per tahun. Seperti dikutip dari News.com.au, Rabu (28/2/2017), kini Kawah Batagaika ternyata membuktikan reputasinya sebagai 'pintu masuk ke dunia lain' -- dari masa sekitar 200 ribu tahun lalu.
"Penduduk setempat menyebut kawah yang tumbuh dengan cepat itu sebagai 'pintu ke dunia bawah tanah'. (Namun) studi terbaru Prof Jualian Murton menemukan banyak hal lain," demikian pernyataan University of Sussex dalam akun Twitter resminya @SussexUni.
Bukan monster atau makhluk mistis yang ada di dalamnya. Rekahan Batagaika memberikan petunjuk tentang perubahan iklim yang terjadi ribuan tahun lalu.
Di dalamnya juga ditemukan bangkai-bangkai hewan dan hutan yang membatu.
Studi dalam jurnal ilmiah Quarternary Research mengungkapkan, meski punya efek buruk melepaskan gas rumah kaca, di sisi lain, lapisan bertingkat dari sisi kawah mengungkapkan data iklim historis yang luar biasa manfaatnya.
Terawetkan di antara permafrost yang leleh, ada lapisan serbuk sari yang mengungkap bahwa area tersebut dulunya adalah tundra.
Namun, juga ditemukan petunjuk bahwa ada dua gerumbul tunggul pohon yang menunjukkan lahan tersebut juga pernah jadi hutan lebat.



Tak hanya itu, para peneliti juga menemukan bagian tubuh mammoth purba, muskox (Ovibos moschatus), dan bahkan bangkai kuda berusia 4.400 tahun.
Lapisan demi lapisan tanah melukiskan perubahan iklim secara bertahap pada masa lalu, dari masa ribuan tahun lepas, sekitar 200.000 tahun.
Para ahli berharap, informasi tersebut akan membantu mereka memprediksi apa yang akan terjadi pada masa depan planet manusia.
Ahli permafrost dari University of Sussex professor, Julian Murton mengatakan, kali terakhir Siberia mengalami pembentukan kawah 'hellsmouth' (mulut neraka) adalah 10 ribu tahun lalu. Kala itu Bumi baru saja terbangun dari zaman es terakhir.
Jejak hutan lebat ditemukan ada di atas lanskap yang lebih tua, yang telah banyak terkikis.
"Mungkin saat permafrost dicairkan dalam episode terakhir dari pemanasan iklim," kata Murton.
Namun, kabar buruknya, tingkat gas rumah kaca di atmosfer saat ini lebih tinggi daripada di masa lalu -- tingkat absolut CO2 di atmosfer mencapai 400 bagian per juta, dibanding 280 bagian per juta pada masa lalu.
Kawah Batgaika mungkin adalah peringatan untuk kita: bahwa bahaya bisa jadi menjelang

Saturday, February 4, 2017

Ikan Barreleye, Spesies Ikan Unik Berkepala Transparan

| Mar 16, 2011 

National Geographic News merilis gambar seekor ikan yang tergolong aneh. Pada bagian kepala ikan tampak transparan sehingga terlihat bagian dalamnya. Sepintas kepala ikan mirip bagian kokpit pesawat tempur.
Sebagaimana diketahui, bagian atas kokpit pesawat tempur biasanya transparan sehingga sang pilot dapat terlihat dari sisi luar pesawat.
Ikan ini ditemukan peneliti Monterey Bay Aquarium Research Institute (MBARI), di kedalaman laut Pantai California. Ikan ini hidup pada kedalaman 200 kaki (600 meter) di bawah permukaan laut.
Dapat dikatakan ini temuan pertama spesies ikan berbentuk kubah dan transparan. Peneliti mengamati ikan bermata bulat (barreleye) menggunakan peralatan canggih yang dioperasikan dari jarak jauh (a remotely operated vehicle/ ROV)
Pada foto 2 dan 3 terlihat keunikan yaitu bola mata ikan yang seolah dapat berputar ke atas. Pupil mata yang berada di bagian atas ini berfungsi untuk melihat mangsa yang berada di atas ikan tersebut. Sedangkan warna hijau yang terlihat dalam gambar adalah semacam lensa yang melindungi mata dari sinar matahari. Dengan begitu mata tetap fokus pada mangsanya.
“Bola mata itu tampak seperti melihat langsung ke atas,” ujar Kim Reisenbichler, peneliti MBARI.
Ikan barreleye (Macropinna microstoma) memiliki panjang 6 inchi (15 sentimeter). Sebenarnya ikan ini telah dikenal sejak tahun 1939 saat tersangkut jaring nelayan.
g
n
a
t
a
D
t
a
m
a
l
e
S