beritaunik! | Nov 01, 2010 | Kategori Unik

“Saya
menjadi juru kunci Gunung Merapi karena melanjutkan tugas orang tua
saya yang dahulu sebagai abdi dalem Keraton Yogyakarta. Nama Bapak
saya…. (Mbah Maridjan mendadak berhenti berbicara karena lupa nama
pemberian Sultan Hamengkubuwono IX bagi bapaknya. Sejenak dia pergi dan
mengambil map berisi “Serat Kekancingan Dalem Ngarsa Dalem Sultan
Hamengkubuwono IX”). Nama pemberian Ngarsa Dalem sama dengan nama Bapak
saya di serat kekancingan tersebut, yaitu Suraksohargo.”
Dimasa-masa awal menjadi abdi dalem juru kunci Gunung Merapi, Mbah Maridjan mendapat gaji sebesar
Rp 3.710,- per bulan. Sejak pangkatnya naik menjadi penewu, gajinya juga meningkat menjadi Rp
5.600,00 per bulan.
Mbah Maridjan yang gemar guyonan dengan bahasa “plesetan” khas
Yogyakarta, menyebut gajinya dengan “lima juta enam ratus ribu rupiah”.
Gaji yang sebenarnya tidak cukup untuk membeli sebungkus rokok Kansas
kegemarannya. Itu sebabnya, Mbah Maridjan terpaksa harus mengambil gaji
setiap tiga bulan sekali, supaya uang gajinya tidak habis untuk ongkos
naik bus dari keraton ke Dukuh Kinahrejo.
Mbah Maridjan hidup
dalam kesahajaan dan kesederhanaan. Seperti orang yang tidak membutuhkan
uang. Bayaran pertama kali sebagai bintang iklan minuman energi sebesar
Rp 150 juta malah ia bagikan kepada tetangga tetangga nya dan sisanya
untuk membangun mesjid di dukuhnya.
Bila menerima bantuan dari
luar pun,walau bantuan itu ditujukan untuk dirinya,beliau malah
memberikannya kepada kepala dusun untuk dibagikan kepada para warga
secara rata dan adil. Diberi lebih dari yang lainpun beliau tidak mau.
Saking
sederhananya, ada kejadian lucu saat mbah maridjan menginap di hotel
untuk shooting iklan. Beliau tidak pernah menggunakan toilet yang ada
dikamarnya. Entah apa alasannya beliau malah senang menggunakan toilet
satpam untuk buang hajat.
Gunung Merapi akhirnya meletus kemarin
sore tanggal 26 oktober 2010.Hingga tadi malam, awan panas menyembur
tiada henti dari kawah gunung berapi paling aktif di dunia itu. Pukul.
07.3I WIB Mbah Maridjan ditemukan dalam posisi sujud didapurnya. Baju
batik, kopiah dan sarungnya menjadi tanda untuk memastikan jenazah itu
adalah Mbah Maridjan. Inalillahi wa’inailaihi roji’un…semoga smua amal
kebaikannya diterima Allah SWT….